Mengenal Andika Perkasa, Si "Penjagal" Anggota TNI Rusuh Ciracas
BELAKANGAN nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jendral Andika Perkasa menjari omongan serta animo warga tanah air. Ini karena keteguhannya dalam menegakan kedisiplinan, ketentuan, sekaligus juga sangsi pada belasan pelaku TNI AD yang terjebak dalam serangan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur.
| Melakukan Pendaftaran di Situs Togel |
Tanpa ada mengenali ampun, Jendral Andika yang menantu dari bekas Kepala Tubuh Intelejen Negara (BIN), Hendropiyono seakan menjelma jadi "tukang jagal" pada beberapa anggota TNI aktor gempuran tertera di atas.
Ya, dengan tegas Andika akan mengeluarkan beberapa anggota TNI yang terjebak dalam serangan. Serta, ia memerintah semua kerusakan yang berlangsung ditukar oleh beberapa aktor dengan memangkas upahnya semasa belum dilaksanakan pemecatan.
Seperti sudah disinggung di atas, atas aksi tegasnya ini, Andika kontan dibanjiri animo oleh beberapa golongan. Ia dipandang seperti figur yang serius serta tidak mentolerir perilaku yang dipandang berlawanan dengan ketentuan seperti tercantum pada kitab undang-undang hukum pidana militer.
Tidak cuma permasalahan keteguhannya sebagai fokus perhatian serta mendulang animo publik. Saat insiden membuat malu korp TNI AD, Andika dipandang dapat menunjukkan bagian humanisnya, berbentuk perhatian serta tanggung jawab pada beberapa korban serangan.
Bagaimana tidak, pria kelahiran Bandung, 21 Desember 1964 itu langsung menengok semua anggota Polri serta jurnalis yang terluka karena perilaku beringas anak buahnya. Andika mengatakan siap memberi pertolongan klinis, ditambah dengan pergantian rugi pada semua kerusakan yang berlangsung.
Awal Momen serta Sikap Ksatria Andika
Sebelum kupas bertambah jauh mengenai figur Andika Perkasa, dalam kesempatan kali ini sebaiknya sedikit membahas mengenai awal momen, sampai pada akhirnya berlangsung serangan beberapa anggota TNI AD ke Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur.
Berdasar sebagian sumber bacaan termasuk juga siaran kabar di tv nasional serta kanal Youtube, ialah Prajurit dua (Prada) Muhamad Ilham untuk "peniup semprit" berlangsungnya aksi kekerasan serta serangan Mapolsek Ciracas berikut lokasi-lokasi di sekelilingnya.
Prada Ilham yang sebetulnya jatuh dari kendaraan bermotor roda dua atau kecelakaan tunggal, Kamis (27/8/2020), justeru merekayasa insiden itu dengan menebarkan kabar berbohong melalui hapenya pada 27 orang teman-temannya sama-sama anggota TNI. Diakuinya sudah dikeroyok beberapa orang.
Pengakuannya itu kontan menyulut amarah kawan-kawan satu angkatan serta sebagian orang salah satunya ialah senior.
